Rabu, 22 April 2009

PEMELIHARAAN GIGI TIRUAN

Gigi palsu atau gigi lepasan adalah salah satu jenis gigi tiruan. Gigi tiruan itu bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien. Gigi palsu tersebut dirancang agar bisa menempel erat, tepat, dan rapi di dalam mulut. Ia bisa berfungsi sebagai alat pengunyah, bicara, dan mempercantik diri seperti gigi asli. Namun, gigi palsu itu juga harus mudah dilepas dan dipasang kembali tanpa bantuan dokter gigi.
Karena itu, syarat utama gigi tiruan adalah sebagian lepasan harus dirancang dengan tepat sesuai fungsinya. Tentu, harus memperhatikan kesehatan rongga mulut serta kesehatan tubuh pada umumnya. Gigi tiruan yang dirancang sembarangan akan mngganggu fungsi mengunyah, bicara, kecantikan, bahkan rawan membahayakan pemakainya. Di antaranya, tertelan dan alergi.
Gigi palsu yang dirancang dengan pertimbangan para ahli gigi palsu (prosthodontist) yang cermat tak akan mengakibatkan alergi, kerusakan jaringan gusi, serta tidak gampang lepas. Meski, si pemakai sedang bersin, tertawa lebar, atau sedang tersedak sekalipun.
Jika rancangan gigi palsu dan konstruksinya sudah benar, ada beberapa faktor pemicu gigi tiruan lepasan tertelan. Di antaranya, gigi palsu retak, pecah sebagian, atau berubah bentuk karena pemeliharaan kurang baik.
Pemeliharaan gigi tiruan yang kurang tepat juga memberi efek perubahan bentuk fisik dan kekenyalan gigi tiruan. Kestabilan gigi palsu berkurang dan membuat luka pada jaringan atau gusi yang menyangganya. Sebaiknya gigi tiruan dilepas pada saat tidur dan direndam air bersih dalam tempat khusus (gelas). Atau, direndam obat pembersih gigi tiruan yang banyak dijual di toko peralatan gigi.
Sebelum direndam, sebaiknya gigi tiruan dicuci dengan sabun mandi (bukan pasta gigi). Sebab, pasta gigi biasanya mengandung kristal batu apung yang menggores gigi tiruan. (*)

1 komentar:

  1. busyet dah ni blog..
    dktr gigi bgt segh...nung,,msukkan crita2 yg laen dun...mis soal spatu mu kek...moms mu yg baek,,manis,,,imut kek...

    BalasHapus

blog lainnya